.

BAB I ALGORITMA

4

Posted by Rino D.P | Posted on 05.43 | Posted in

BAB I
ALGORITMA

Sejarah Algoritma
Asal kata Algoritma berasal dari nama Abu Ja’far Mohammed Ibnu Musa al-Khowarizmi, ilmuan Persia yang menulis kitab al jabr w’al-muqabala (rules of restoration and reduction) sekitar tahun 825 M.

Bahasa Pemrograman
Program harus ditulis dalam suatu bahasa yang dimengerti oleh komputer yaitu
dalam Bahasa pemrogram dibedakan, menjadi :
– Bahasa tingkat rendah (low level language) :
bahasa yang berorientasi ke mesin.
– Bahasa tingkat tinggi (high level language) :
bahasa yang berorientasi ke manusia (seperti bahasa inggris)
contoh : bahasa Pascal, bahasa C dll.

Definisi Algoritma
• Urutan langkah-langkah untuk memecahkan masalah
• Urutan logis pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah
– urutan langkah logis, berarti algoritma harus mengikuti suatu urutan tertentu, tidak boleh melompat-lompat.
• Alur pemikiran dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan secara tertulis.
– alur pikiran, yang artinya algoritma seseorang dapat berbeda dari algoritma orang lain.
– tertulis, yang artinya dapat berupa kalimat, gambar, atau tabel tertentu.
• Dalam bidang komputer, algoritma sangat diperlukan dalam menyelesaikan berbagai masalah pemrograman, terutama dalam komputasi numeris. Tanpa algoritma yang dirancang baik maka proses pemrograman akan menjadi salah, rusak, atau lambat dan tidak efisien.
• Algoritma di butuhkan untuk memerintah komputer mengambil langkah-langkah tertentu untuk menyelesaikan masalah

Agar algoritma dapat memerintah (diproses) komputer, maka dirubah menjadi bentuk program (melalui proses pemrograman).


















Penulisan Algoritma

• Menggunakan bahasa natural (Bahasa manusia: Indonesia, Inggris)
Kelemahannya masih sering membingungkan (ambigu) / sulit dipahami.
• Menggunakan Flowchart
Baik karena alur algoritma dapat dilihat secara visual, tetapi repot pembuatannya jika algoritma panjang
• Menggunakan Pseudocode
Sudah dekat dengan bahasa pemrograman, tetapi sulit dimengerti oleh orang yang belum tahu pemrograman

BAB II FLOWCHART(DIAGRAM ALUR)

0

Posted by Rino D.P | Posted on 05.21 | Posted in

BAB II

FLOWCHART (Diagram alur)

Pengertian : Gambar atau simbol-simbol tertentu yang mempresentasikan urutan langkah-langkah untuk memecahkan masalah.

ALGORITMA -> FLOWCART -> PSEUDO CODE -> PROGRAMMING

Kaidah-kaidah pembuatan flowchart :

- Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak

- Dalam pengolahannya selalu terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

1. Input

2. Proses

3. Output

- Untuk pengolahan data, urutan dasar untuk memecahkan suatu masalah, yaitu :

START, READ, PROCESS, WRITE, END.

BAB III STRUKTUR KEPUTUSAN

0

Posted by Rino D.P | Posted on 05.18 | Posted in

BAB III
STRUKTUR KEPUTUSAN (IF/ELSE)

Struktur keputusan adalah struktur program yang melakukan proses pengujian untuk mengambil suatu keputusan apakah suatu baris atau balok instruksi akan diproses atau tidak.
Contoh struktur keputusan :






BAB IV LOOPING (Pemutaran Kembali)

0

Posted by Rino D.P | Posted on 05.10 | Posted in

BAB IV
LOOPING (Pemutaran Kembali)

Looping terjadi ketika mengalihkan arus diagram alir kembali keatas sehingga beberapa alur berulang kembali beberapa kali.
Struktur instruksi ulangan pada dasarnya terdiri atas :
1. Kondisi perulangan
Yaitu suatu kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan dapat terjadi.
2. Badan atau Body perulangan
Yaitu deretan instruksi yang akan diulang-ulang pelaksanaanya.
3. Pencacah atau (counter perulangan)
Yaitu suatu variable yang nilainya harus berubah agar perulangan dapat terjadi dan pada akhirnya membatasi jumlah perulangan yang dapat dilaksanakan.
Bentuk instruksi looping :
- While-do
- Repeat-until
- For
While-do
Makna : ulangi instruksi-instruksi selama kondisi masih terpenuhi
Sintax :
While (kondisi ) do
Instruksi
. . . . . . . . .
end;

Repeat- Until
Makna : Ulangi instruksi-instruksi hingga kondisi terpenuhi
Sintax :
Repeat
. . . . . . .
Instruksi-instruksi
Until (kondisi)

Catatan :
1. Instruksi-instruksi akan diulang hanya apabila kondisi tidak terpenuhi dan ketika kondisi terpenuhi maka perulangan berhenti.
2. Instruksi-instruksi dikerjakan terlebih dahulu sebelum kondisi diperiksa.
3. Harus ada 1 instruksi yang mendahului repeat until agar kondisi tidak terpenuhi sehinng perulangan bisa berlangsung
4. Harus ada instruksi diantara instruksi yang diulang sehingga pada akhirnya dapat mengubah kondisi menjadi terpenuhi dan perulangan berhenti
5. Apabila diawal pelaksanaan kondisi sudah terpenuhi maka instruksi-instruksi paling tidak dikerjakan satu kali.


Contoh flowchart repeat-until :